Kuasai Pasar ASEAN, UMKM Perlu Manfaatkan Kekuatan Media Sosial

By Admin

nusakini.com--Meski memiliki sekitar 56,54 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), namun masih 720 perusahaan Indonesia yang berhasil menembus pasar ASEAN. Terpacu untuk mendorong UMKM Indonesia agar lebih agresif menembus pasar ASEAN, Kementerian Luar Negeri menggelar "CEO Forum 2017: Sharing of Success Stories, Experiences & Best Practices", Jakarta, kemarin.

Di usia 50 tahun, ASEAN telah menjadi mesin pendorong perdamaian dan kemakmuran sehingga Asia Tenggara menjadi kawasan yang aman dan stabil. Kondisi yang kondusif tersebut harus dapat dimanfaatkan. 

Kekuatan media sosial kini harus diperhitungkan. Forum CEO menekankan bahwa selain riset produk dan pasar yang kuat serta pemenuhan standardisasi, penting sekali untuk memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produk. 

Youtubers, Instagram celebs dan berbagai tokoh media sosial yang memiliki puluhan ribu bahkan jutaan followers layak digandeng demi laris manis produk dan layanan. 

"CEO forum ini menjadi wadah bagi para pelaku bisnis yang telah berpengalaman menembus pasar ASEAN untuk berbagi pengalaman, kiat dan trik dengan rekan-rekan UMKM Indonesia lainnya," tegas Wamenlu A.M. Fachir. 

Chairman Ciputra Group Ir. Ciputra yang hadir sebagai Keynote Speaker, mendorong sekitar 200 pelaku UMKM Indonesia untuk mengubah potensi menjadi profit.

Ditekankannya betapa menyenangkan berwirausaha, mengubah sampah menjadi emas. Ia sangat menyambut baik ajakan Kemlu untuk mendorong generasi milenial Indonesia menjadi entrepreneur. 

"Dengan demikian, mereka akan membuka lapangan kerja, bukan hanya pasif menanti lowonga kerja," imbuhnya. 

Ciputra menyampaikan pula bahwa menjadi wirausahawan harus berani mengambil risiko termasuk berani berkredit secara terukur, profesional, dan memiliki integritas tinggi. Kegagalan harus diikuti dengan kebangkitan. 

Hampir bangkrut pada masa krisis moneter, kini Ciputra Group sukses berinvestasi properti di Singapura, Vietnam dan Kamboja. Bahkan di Hanoi, Vietnam, investasinya telah mencapai Rp 90 triliun dengan kawasan kompleks perumahan terbesar. 

Pelaku usaha yang telah berhasil "go ASEAN" membagi pengalaman. Mereka adalah Chairwoman Martha Tilaar Group Martha Tilaar, Export Deputy Director PT Dua Kelinci Vincent Kohar, CEO Kebab Turki Baba Rafi Hendy Setiono, Direktur Senior Ciputra Group Agussurja Widjaja, dan Corporate Communication General Alfamart Nur Rachman. wirausaha muda peraih ASEAN Youth Social Entrepreneur Award 2017 Rizal Fahreza dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag Ir. Arlinda juga hadir. 

Martha Tilaar, sosok wirausaha perempuan terkemuka, mendorong kaum perempuan untuk berwirausaha karena kesempatannya saat ini sangat terbuka. Martha Tilaar juga menularkan kiatnya untuk think differently dan stay crazy dalam berusaha dengan mencontohkan keberhasilan perusahaan Martha Tilaar mendobrak stigma bahwa everything from the west is the best. 

Hasilnya, sejak tahun 1998 Martha Tilaar telah memiliki ISO 9001 dan menjadi satu-satunya perusahaan kosmetik di Asia Tenggara yang telah memperoleh standar internasional.(p/ab)